Sistem Sosial Budaya Indonesia

Apa yang kalian tahu tentang sistem sosial budaya di Indonesia? Justru kalian juga ingin mengetahui apa dan bagaimana sistem sosial budaya di Indonesia? Nah, tenang saja karena dalam artikel ini saya akan menjelaskan kepada kalian secara singkat jelas dan padat. Simak sampai selesai ya!

Sistem Sosial Budaya

Sistem Sosial Budaya di Indonesia
mavili.com

Apa itu sistem? Sistem merupakan istilah yang berarti menggabungkan, mendirikan menempatkan untuk bersama. Sistem merupakan kumpulan elemen berhubungan dan menjadi kesatuan atau kebulatan yang rumit. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, dan kemudian menjalankan fungsi dan tugas masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.

Sosial Budaya: Menurut seorang tokoh sosial merupakan bagian yang belum utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan toleransi atas hal-hal yang bersifat rapuh didalamnya.

Menurut Edward B. Taylor kebudayaan adalah keseluruhan yang rumit, yang di dalamnya ada kepercayaan, kesenian, pengetahuan, adat istiadat, moral, hukum dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai bagian dari masyarakat.

Perubahan sosial budaya ini bisa terjadi apabila salah satu kebudayaan melakukan kontak atau ada hubungan dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan juga pola kebudayaan di dalam suatu masyarakat.

Sistem Budaya: adalah abstrak dari kebudayaan. Sistem budaya adalah ide atau gagasan manusia dan hidup bermasyarakat. Ide tersebut tidak akan lepas melainkan selalu berkaitan satu sama lain di dalam sebuah sistem. Jadi sistem budaya merupakan bagian dari kebudayaan, seperti adat istiadat yang didalamnya termasuk sistem norma nilai budaya, dan semua norma yang ada dan berkembang di masyarakat.

Sistem Sosial Budaya di Indonesia

Indonesia Bendera
akirasasori.rahmancyber.net

Indonesia dikenal luas sebagai bangsa dengan realitas sosial-budaya yang begitu majemuk. Hubungan sosial-budaya antar masyarakat di Indonesia merupakan produk sejarah yang panjang, yang dari zaman ke zaman mengalami perkenalan dan pergaulan dengan bangsa-bangsa, agama-agama, dan kebudayaan-kebudayaan dunia.

Demikian juga, nasionalisme Indonesia, kebangsaan Indonesia pun terbentuk, terbangun dan teruji oleh sejarah panjang, dari hasil interaksi “bangsa Indonesia” dengan bangsa-bangsa, agama-agama, dan kebudayaan-kebudayaan dunia.

Pengalaman ini membentuk nilai-nilai lama dan nilai-nilai baru dalam masyarakat Indonesia. Sebagian nilai-nilai lama hendak ditinggalkan atau diperbaharui, sedangkan nilai-nilai baru yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peradaban bangsa pada masa sekarang dan masa mendatang harus senantiasa dipahami, diwujudkan dan diuji dalam pergaulan sosial-budaya.

Sistem sosial budaya Indonesia yaitu sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku penduduk Indonesia harus bisa mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemajemukan dan Sistem Budaya

kepulauan di indonesia
gurupendidikan.co.id

Dengan hampir 14.000 (empat belas ribu) pulau, Indonesia adalah kepulauan yang terbesar, seluas hampir 2jt km² dan sepanjang dari ujung barat (Sabang di P. Weh) ke ujung timur (Merauke di Irian Jaya) sekitar 5.000 km, yang dihuni oleh hampir 240 juta jiwa terbesar kelima setelah Cina, India, AS, Rusia dan dengan 5 pulau besar (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian),

Jawa merupakan pulau terpadat dan Irian Jaya terjarang penduduknya.

Dengan sekitar 400 suku dan kelompok etnik, sebanyak 726 bahasa daerah, yang sebagian punah atau hampir punah, selain bahasa Indonesia sebagai karya budaya bangsa yang memayungi bangsa dan mempermudah komunikasi antar warga bangsa, agama-agama dan unsur-unsur kebudayaan besar hidup dan berkembang dalam masyarakat bangsa dan komunitas-komunitas yang plural.

Indonesia memang terkenal dengan beragam kebudayaan dan adat istiadat yang dimilikinya. Contohnya seperti kebudayaan Jawa Tengah, alat musik tradisional yang masih di jaga dan di lestarikan sampai saat ini.

Kemajemukan ini menyebabkan para ahli kebudayaan tidak mudah menentukan apa yang disebut kebudayaan nasional. Namun demikian, secara garis besar, Melalatoa mengajukan 3 macam kebudayaan, atau sub-kebudayaan, dalam masyarakat Indonesia, sebagai berikut:

  1. Kebudayaan Indonesia dengan Pancasila dan UUD 45 sebagai landasan
  2. Kebudayaan suku-suku bangsa
  3. Kebudayaan umum lokal sebagai wadah yang mengakomodasi lestarinya perbedaan-perbedaan identitas suku bangsa serta masyarakat-masyarakat yang saling berbeda kebudayaannya yang hidup dalam satu wilayah,  misalnya pasar atau kota (Melalatoa,1997: 6).

Sementara itu, Harsya W. Bachtiar (1985: 1-17) menyebut berkembangnya 4 sistem budaya di Indonesia, sebagai berikut:

  1. Sistem budaya etnik, yang berasal dari bermacam-macam etnik yang masing-masing memiliki wilayah budaya (18 masyarakat etnik, atau lebih)
  2. Sistem budaya agama-agama besar, yang bersumber dari praktek agama-agama Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Katolik
  3. Sistem budaya Indonesia: bahasa Indonesia (dari Melayu), nama Indonesia, Pancasila dan UUD-RI
  4. sistem budaya asing yang bersumber dari India, Belanda, Arab/Timur Tengah, Cina, Amerika, Jepang, dan sebagainya.

Macam-Macam Sistem Sosial Budaya di Indonesia

Dengan latar-belakang dan pengalaman sosial-budaya  yang begitu majemuk, meninjau gagasan-gagasan tentang sistem sosial-budaya, dalam masyarakat-bangsa Indonesia terdapat sistem-sistem sosial-budaya dan atau sub sistem-subsistem sosial-budaya, sebagai berikut.

Sistem Sosial-Budaya Nasional Indonesia

Pancasila
alif.id

Sistem sosial-budaya nasional Indonesia merupakan sistem masyarakat-bangsa yang menghasilkan, berlandaskan dan mewadahi:

  1. Pancasila sebagai Dasar Negara
  2. Undang-Undang Dasar 45 sebagai Dasar Hukum
  3. Nama Indonesia, sebagai nama bangsa dan negara
  4. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, yang semuanya menempati dan mengisi negara Indonesia, dalam bingkai garuda Pancasila, yang dilengkapi semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai karya budaya nasional yang memayungi dan mempersatukan bangsa Indonesia.

Bahan-bahan bagi hasil karya budaya berupa sistem sosial-budaya nasional Indonesia tersebut sudah ada dan dipraktekkan dalam kegiatan masyarakat dari zaman ke zaman, selama berabad-abad, dalam wilayah-wilayah yang sekarang menjadi Indonesia.

Sistem Sosial-Budaya Suku Bangsa dan Etnik Bangsa

suku bangsa
goodnewsfromindonesia.id

Sistem atau sub-sistem sosial-budaya suku bangsa dan kelompok etnik bangsa merupakan sub-sub budaya yang hidup di daerah-daerah dan wilayah-wilayah geografis Indonesia yang terbentuk secara turun-temurun dengan satuan-satuan sub budaya yang terbentuk sejak jauh sebelum kelahiran masyarakat-bangsa dalam negara Indonesia.

Satuan-satuan ini terdiri dari bermacam-macam suku dan etnik yang masing-masing memiliki daerah atau wilayah budaya atau sub-budaya, dengan masyarakat kesukuan dan etnik.

Satuan-satuan itu bukan berasal dari bangsa seperti yang terjadi di Amerika Serikat, misalnya, orang-orang atau bangsa Inggris atau Jerman, atau Afrika Selatan, atau Amerika Latin (Chicano), atau Jepang dan Cina yang membentuk sub-sub budaya di Amerika Serikat, melainkan rumpun-rumpun kesukuan dan etnik bangsa yang sejak lama, secara turun-temurun, menetap di wilayah yang kemudian disepakati disebut Indonesia.

Sistem Sosial-Budaya Agama

Agama Islam
blog.act.id

Sistem sosial-budaya agama terbentuk dengan sumber-sumber dari ajaran-ajaran dan praktek agama-agama besar yang selama berabad-abad datang, tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia, yakni Hindu, Budha, Islam, Kristen dan Katolik, serta Kong Hu Cu.

Selain itu, di daerah-daerah dan wilayah-wilayah budaya, berkembang pula praktek ajaran moral dan spiritual dari religi kesukuan dan etnik, dan penghayatan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang kelompok pelakunya disebut Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK), terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sistem Sosial-Budaya Asing

Budaya Asing
media.boingboing.net

Sistem sosial-budaya asing berasal dan terbentuk dari unsur-unsur budaya asing, seperti India, Melayu, Belanda, Arab dan Timur Tengah, Cina, Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan sebagainya. Oleh masyarakat Indonesia, secara  kreatif unsur-unsur budaya ini disaring, disesuaikan, dirombak, dipadukan, dan dikawinkan, meskipun ada yang dikenakan begitu saja.

Unsur-unsur budaya dalam sistem sosial-budaya asing ini di satu pihak dapat dipandang memperkaya unsur-unsur budaya nasional dan daerah, yang acapkali menghasilkan percampuran unsur-unsur budaya baru yang unik dan  diminati masyarakat di lain pihak dipandang sebagai unsur-unsur budaya yang menjajah, mendominasi dan menggeser unsur-unsur budaya daerah.

Sistem Sosial-Budaya Campuran

budaya campuran
infobudayaindonesia.com

Sistem sosial-budaya campuran merupakan tanggapan masyarakat terhadap masuknya unsur-unsur budaya lain, yang diterima dan dimanfaatkan untuk memperkaya unsur-unsur budaya yang dianggap asli, atau sudah hadir sejak  lama sehingga percampuran antar unsur-unsur budaya dapat terjadi.

Sistem budaya campuran lazim terjadi dalam unsur-unsur budaya yaitu:

  • Sistem religi dan upacara keagamaan misalnya dengan praktek sinkretisme dalam beragama
  • Bahasa dengan menggunakan kata-kata dan ujaran-ujaran campuran dengan istilah dan kata-kata dari bahasa asing dalam komunikasi tulisan maupun lisan
  • Kesenian merupakan satu unsur budaya yang mudah bercampuran, antara unsur yang ada dalam dirinya dengan unsur lain yang masuk.
  • Sistem dan organisasi kemasyarakatan yang dapat terjadi misalnya dalam praktek politik berdemokrasi beserta implementasi dan pelaksanaannya
  • Sistem mata pencaharian hidup yang sangat mempengaruhi cara, strategi, dan kebijakan serta praktek dalam kebijakan dan praktek ekonomi masyarakat-bangsa.

Penutup 

Nah demikian penjelasan seputar sistem sosial budaya yang di indonesia yang bisa saya jelaskan. Sekian dan terimakasih.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top